Kamis, 25 Maret 2010

Analisis dan Contoh dari General Store,Specialized store,Regional Store,global Store dan Pure Online

Ada berbagai macam "Store" yang akan saya coba definisikan dan jelaskan kepada para pembaca blog saya yaitu ada "General Store","Specialized Store","Regional Store","Global Store" dan yang terakhir yaitu "Pure Online"

Untuk lebih jelasnya saya akan mencoba menjelaskan satu-persatu apa saja pengertian dan contoh dari "store" yang ada diatas yaitu :

"General Store" adalah sebuah toko yang mana dalam toko itu memperjual belikan barang-barang umum seperti bahan-bahan makanan dan juga perlengkapan rumah tangga yang biasanya dapat kita temukan dalam komunitas yang kecil dan tidak terdapat departement store maupun supermaeket disekitarnya.Contoh nyata dari "General Store" yaitu Toko-toko kecil yang ada di pinggir jalan di deket rumah kita yang menjual berbagai macam perlengkapan makanan dan alat rumah tangga.

"Specialized Store" adalah Sebuah toko yang dalam kegiatan operasional hanya memperjualbelikan satu macam jenis produk atau satu macam barang.Contoh nyata dari "Specialized Store" yaitu Di Malang terdapat suatu Toko yang spesialisasinya hanya menjual barang-barang Elektronik saja yitu "HARTONO ELEKTRONIK"

"Regional Store" adalah sebuah toko yang dalam kegiatannya menjual berbagai macam barang dan kebutuhan dari masyrakat namun yang membedakan dari general Store ialah terdapat berbagai macam cabang (branch)/divisi2 yang ada di tiap2 daerah.Contoh Nyata dari "Regional Store" yaitu toko "Indomaret" yang ada di setiap daerah maupun kota2 di seluruh Indonesia dan biasanya berupa tokok yang sedang tidak terlalu besar layaknya "supermarket"

"Global Store" adalah sebuah toko yang memperjual belikan barang yang mana daerah pengoperasiannya ada dimana-mana serta dapat dinikmati oleh masyarkat secara global di negara-negara lain.Contoh Nyata dari "Global Store" yaitu Toko Handphone terkemuka seperti NOKIA CENTER yang ada dihampir seluruh negara.

"Pure Online" adalah sebuah toko yang memperjualbelikan barang maupun produknya dengan menggunakan jasa internet sehingga pemesan tidak harus pergi ketoko untuk membeli barang yang diinginkan.Contoh nyata dari "Pure Online" yaitu situs WWW.KASKUS.COM yang mana situs itu terkenal di Indonesia dengan memperjualbelikan barang maupun produknya secara Online.

"Click and Mortar Store" adalah sebuah toko yang dalam memperjualbelikan produk/barangnya menggunakan dua macam cara yaitu dengan menggunakan situs atau wbsite dan juga secara fisik.JAdi Konsumen bisa melakukan tranksasi dengan menggunakan fasilitas online maupun juga dengan face to face/bertatap muka secara langsung antara pembeli dan penjual.contoh nya adalah Perusahan "KTB"

Kamis, 11 Maret 2010

Pengertian E-Commerce

E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

* E-mail dan Messaging
* Content Management Systems
* Dokumen, spreadsheet, database
* Akunting dan sistem keuangan
* Informasi pengiriman dan pemesanan
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
* Sistem pembayaran domestik dan internasional
* Newsgroup
* On-line Shopping
* Conferencing
* Online Banking

Perkembangan dan peluang e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.

Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net

Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.

Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.

E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan. Referensi

Daftar pustaka

http://www.matabumi.com/cerita/perkembangan-e-commerce-di-indonesia

http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/